Kisah Sukses : Ari Prasetyo – Pedagang Singkong Keju Yang Kaya Raya
Singkong Keju Meletus |
Ari, begitulah ia biasa dipanggil. Awalnya ia kagum melihat kakaknya yang lebih dahulu menjual singkong keju selama tiga bulan dan langsung laris manis. Dari sini Ari juga ingin meniru jejak sang kakak. Ari akhirnya berguru pada kakaknya selama satu bulan. Bersama kakaknya ia jadi tahu bagaimana membuat singkong keju yang begitu gurih.
Ternyata singkong keju cara pembuatannya tidaklah rumit. Pertama singkong yang kualitasnya bagus dikupas dan di cuci lalu digoreng setengah matang. Setelah itu singkong direndam di larutan keju selama dua menit bersamaan dengan bumbu-bumbunya. Setelah itu baru singkong digoreng.
Untuk racikan bumbu, Ari membuatnya sendiri alias tidak meniru persis seperti kakaknya karena walaupun saudara ternyata untuk bumbu kakaknya tetap merahasiakannya, namun Ari menghargainya itu adalah hak kakaknya. Toh dia bisa mencoba-coba mencari racikannya sendiri. Akhirnya ia menemukan komposisi racikan bumbu yang pas.
Mulai Membuka Lapak
Setelah merasa percaya diri, Ari pun membuka lapak sendiri dengan bermodalkan 2 juta. Sewaktu pertama buka di daerah Bandung, awalnya orang pada heran dengan namanya “Singkong Keju Meletus”, begitulah nama brandnya Ari. Setelah ditanya apa maksud dari kata “meletus” Ari menjawab bahwa itu karena awal dibuak bisnis ini berbarengan dengan meletusnya gunung merapi he..he..he. (Bisa aja ide kreatifnya).
Singkong Keju Meletus akhirnya laris manis. Dalam sebulan Ari bisa mengantongi omset sekitar 30 juta sampai 50 juta rupiah, jika ditaksir labanya 40% berarti dalam sebulan ia mendapat untung 12 juta rupiah sampai 20 juta rupiah. Wow jumlah yang lumayan untuk usaha sekelas kaki lima.
Konsumen dari Singkong Keju Meletus pun beragam mulai dari yang bersepeda motor sampai bermobil. Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari 7000 rupiah sampai 10 ribu rupiah. Dalam sehari ia bisa menhabiskan 700 kg singkong dan 4 kg keju kraft. Bahkan pernah satu hari ia bisa menghabiskan 17 kuintal singkong dan membuatnya kewalahan.
Ari mengaku, untuk menjalankan usaha ini relatif gampang. Soalnya, dari segi tempat tak memerlukan lokasi yang mewah. Di kaki lima pun pelanggan memburu. “Pembeli dari berbagai kalangan bisa menikmati camilan gurih yang khas ini,” tandasnya.
Kini tidak hanya di Bandung kita bisa merasakan makanan gurih ini namun sudah tersebar di kota-kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya. Saat ini Ari bisa tersenyum sambil menikmati hasil jerih payahnya.
Ternyata berbisnis itu tidak harus memproduksi barang yang rumit. Dari bahan baku sederhana seperti singkong pun jika sungguh-sungguh juga bakalan jadi. Bahkan dari sampah juga bisa jadi sukses tinggal niatnya saja.
Komentar