Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Pendidikan Dasar yang Terlantar, Sebuah Ironi di Pelosok Negeri

Gambar
ruang kelas tertata rapi di hari minggu Mengikuti pendidikan dasar merupakan hak sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayainya. Begitulah kira-kira isi yang tercantum dalam UUD 1945, Pasal 31. Jadi dengan kata lain, pemerintah mengharuskan warganya untuk mengikuti pendidikan dasar. Kini, pemerintah sudah mensubsidi pendidikan dasar dengan program BOS (Bantuan Operasioal Sekolah) nya. Ditambah lagi adanya BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang akhir tahun ini sudah bisa dicairkan. Kesejahteraan guru juga sudah mulai diperhatikan. Saat ini guru PNS sudah memiliki penghasilan yang cukup layak. Namun, apakah program-program seperti itu sudah cukup membantu bagi seluruh warga negara Indonesia? Bagi sebagian, mungkin cukup membantu tapi bagi yang lain tidak. Bagi anak-anak di pedalaman Manggarai ini, meja dan bangku yang kokoh, buku pelajaran yang memadai, dan ruang kelas yang layak masih menjadi impian. Impian yang tak kunjung terwujud. Meja reyot, bangku ku

Pelajaran dari Supir Truk

Gambar
Perjalanan kemarin (12/2) pagi dari Nanga Pinoh ke Logpond Popai tidak seperti biasanya. Waktu tempuh yang biasanya 1 jam 15 menit molor menjadi 3 jam 30 menit. Setelah turun dari bis sekitar jam 5.30, perjalanan dilanjutkan pakai ojek ke pangkalan oplet. Sudah ada empat penumpang lain yang menunggu dan pemilik oplet yang pagi-pagi sudah stand by. Pemilik oplet yang ramah yang mengajak ngobrol calon penumpang dan sehari-hari adalah juga karyawan PNS. Sambil menunggu oplet datang, saya jalan-jalan cari warung kopi. Ternyata nggak ada yang buka. pagi itu masih sepi, toko-toko dan warung kopi masih tutup. Maklum, masih suasana Imlek. Nggak sampai setengah jam menunggu, oplet warna putih datang. Jangan dibayangkan opletnya adalah Suzuki Carry, Daihatsu Xenia atau Toyota Kijang seperti di kota-kota. Opletnya jenis Mitsubishi Strada, Bo ! Di daerah pedalaman Kalimantan yang sebagian jalannya masih tanah merah, mobil double gardan adalah hal yang biasa digunakan. Nggak hanya d

Suripno, Petani Nanas Sukses dari Desa Meskom

Gambar
Kebun Nanas ada di Dusun V Simpang Ayam Desa Meskom Bengkalis Berbekal pengalaman yang dimilikinya, Suripno nekat membangun kebun nanas di tengah perkebunan sawit. Dia pernah dibilang orang gila. Perjalanan menuju Desa Meskom dari Kota Bengkalis butuh waktu sekitar 1,5 jam. Lamanya waktu bukan cuma penghalang, karena sampai di Desa Meskom, Bengkalis, jalan tanah harus dilalui dari Jalan Selangat yang merupakan jalan utama di Desa Meskom. Struktur tanah gambut yang lembek dan berlumpur kala musim hujan membuat perjalanan makin tak mudah. Lantas terbersit dalam pikiran, orang gila mana yang buat kebun nanas di tanah seperti ini. Jauh dari pemukiman dan berada di tengah-tengah kebun sawit. Setelah melewati jalan setapak sekitar 5 KM, pemandangan unik pun terlihat. Sebuah areal kebun nanas terhampar di tengah himpitan kebun sawit. Adalah Suripno, warga Dusun V Simpang Ayam Desa Meskom Kecamatan  Bengkalis yang sejak 2000 lalu membuka areal kebun nanas itu. Bersama teman-temannya dia j

Anak Kecil Penjual Kue

Gambar
Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak mau beli kue, Pak?"  Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan". Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak dek saya sudah kenyang". Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah". Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat

Sepenggal Kisah Perjalanan di Sekolah

Dengan kereta supra 125 bersama kepala sekolah, kami menyelusuri jalan aspal berkelok-kelok dari kota kabupaten menuju ke luar kota. Ya sepanjang jalan kulalui dengan memandang ke kanan dan ke kiri setiap hari. Pemandangan begitu indah ketika perjalanan mulai naik ke atas, pohon pinus tumbuh hijau lebat di sepanjang jalan. kicau burung terdengar riang dan terlihat dua ekor babi hutan berlarian jauh ke hutan. Namun semakin jauh berjalan semakin dingin udara yang kurasakan, bahkan semakin gemetar melihat sekeliling jalan. di kanan jalan terlihat tebing yang tinggi dengan banyak batu yang siap jatuh berguguran dan di kiri jalan tebing yang sangat curam seakan-akan jika tidak hati-hati maka habislah riwayat kita jatuh kesana. Ya perjalanan semakin ke puncak gunung dan semakin dingin hawa yang dirasakan hingga menusuk tulang dan sendi. Di puncak itu ada warung tempat untuk berhenti melepas lelah, haus, dan lapar setiap saat. Kemudian jalanpun mulai menurun hingga melewati kampung Gajah. Di

Kisah Sukses BISNIS Usaha – BONEKA GIGI

Gambar
kisah sukses dokter gigi wanita bisnis usaha boneka berikut menarik untuk disimak lho.. . Bulan Agustus  2010, Anggi melakukan penyuluhan untuk anak-anak di beberapa kecamatan di Medan. Seperti layaknya mahasiswa kedokteran gigi lainnya, Anggi Hayani Harahap (22) mengikuti kegiatan penyuluhan gigi sebagai bakti untuk masyarakat. Saat itu, ia merasa, penyuluhan yang dilakukannya tak mendapat perhatian dari anak-anak. Tak patah semangat, ia mencari cara agar penyuluhannya berhasil. Ia mendapat ide untuk menciptakan boneka gigi yang lucu untuk mencuri perhatian anak-anak. . “Boneka ini berbentuk gigi geraham yang diberi mata dan mulut yang bisa terbuka. Bila mulut boneka dibuka, maka akan terlihat gigi-gigi di dalam boneka. Saya jadi mudah memberikan informasi kesehatan gigi kepada anak-anak.” ungkap wanita kelahiran 23 Juni 1990 ini. . Tak disangka, boneka gigi yang awalnya hanya sebagai alat peraga kesehatan (phantom) ini ternyata sangat disukai anak-anak. Dari situ, munc

Kisah Pemancing Cilik

Gambar
Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya. Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing.  Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya. Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah. "