Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 20, 2011

Kisah Anak Petani Dari Balige

Gambar
Pekerja Keras yang Tekun Belajar dan Berdoa. “Saya ini mau jadi apa?” Pertanyaan ini terus saja menggelayut dalam hati Setia Mangunsong, anak petani dari Balige, mengingat kondisi ekonomi keluarga. Setia Mangunsong terlahir sebagai anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Ayah Sori Melanthon Mangunsong dan Ibu Emelia br. Siahaan. Ayah mereka ini merupakan anak siampudan atau bungsu dari tujuh bersaudara, seorang diantaranya perempuan Balandina br. Mangunsong. Ketika masih tinggal di Medan Sang Ayah bertugas sebagai tentara, pejuang daerah yang turut mengangkat senjata sejak jaman Jepang, merebut dan mempertahankan kemerdekaan hingga aksi polisional kedua Belanda. Sedangkan Sang Ibunda telaten mengelola rumahtangga, membesarkan dan mendidik anak-anak. Setia praktis numpang lahir saja di Medan menghabiskan satu tahun pertama usianya. Sebab, tak lama kemudian, sejak tahun 1950 keluarga mereka hijrah dan menetap ke kampung halaman Lumban Bul-Bul, sebuah desa pe

1 Tamparan untuk 3 Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai. Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya? Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda. Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya. Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya. Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan: 1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya 2.Apakah yang dinamakan takdir 3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu? Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan