kisah 3 pengusaha muda sukses Indonesia from zero to hero
Menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya merupakan impian dari ketiga pemuda sukses Indonesia ini, dengan tekat dan kerja keras yang kuat serta sikap yang pantang menyerah dalam menghadapi kegagalan, mereka terus berkembang dan mampu bergerak maju membangun sebuah usaha beromset puluhan hingga milyaran rupiah. Mereka adalah para pengusaha muda sukses Indonesia yang memulai usahanya dari nol dan bukan karena faktor keturunan.
Lalu siapa sajakah mereka? berikut ini adalah profil dan kisah singkat mereka dalam menggapai kesuksesan berwirausaha.
1. Elang Gumilang
Walaupun masih berstatus sebagai seorang mahasiswa, Elang mampu memimpin sebuah perusahaan dengan omset mencapai milyaran rupiah. Tentu semua itu ia dapatkan tidak secara instan, Elang juga pernah menjalankan beberapa usaha lainnya yang sebelumnya telah gagal, seperti menjadi pedagang donat, tukang minyak goreng, berjualan lampu bolham dan terakhir sekarang ia sukses menjadi seorang developer properti.
Berkat pengalamannya menjadi seorang marketing perumahan, ia mencoba memberanikan diri mengikuti tender dalam properti, dan ternyata ia berhasil mendapatkan tender senilai 162 juta rupiah untuk proyek pembangunan sekolah dasar di daerah jakarta barat.
Dengan berbekal modal yang ia kumpulkan dan beberapa dana tambahan dari investor, Elang membangun sebuah proyek properti RSS (Rumah Sehat Sederhana) yang difokuskan untuk masyarakat menenagah kebawah. Rumah-rumah tersebut memiliki beberapa tipe yaitu tipe 22/60, dan juga tipe 36/72 dengan masing-masing di jual dengan harga Rp 23 juta dan Rp 37 juta. Alhasil rumah-rumah tersebut pun laku terjual.
Semakin lama perusahaannya pun semakin berkembang dan kini telah bersomset mencapat milyaran rupiah.
2. Ahmad Anggoro
Pemuda ini bukanlah seseorang yang berasal dari keluarga kaya ataupun terpandang, dia hanya berasal dari keluarga sederhana, dimana ayahnya hanyalah seorang petani tebu dan ibunya adalah seorang pedagang di pasar. Ahmad sendiri bukanlah seorang yang memiliki keterampilan hebat dan pendidikan yang sangat tinggi, Ia hanyalah seorang lulusan salah satu SMK swasta di kota kediri.
Setelah lulus dari SMK, Ahmad kemudian pergi merantau ke jakarta dengan niatan ingin memperbaiki nasib dan mencari peruntungan yang lebih baik.
Singkat cerita Ahmad pun mendapatkan pekerjaan sebagai buruh di pabrik kayu, namun hal tersebut hanya bertahan 2 bulan saja, kemudian Ahmad mendapatkan pekerjaan lain yaitu menjadi seorang operator warnet. Dengan gaji yang hanya Rp 700 ribu perbulan yang membuat kebutuhan hidupnya serba pas-pasan, Ahmad mulai berfikir keras bagaimana supaya bisa mendapatkan penghasian tambahan. Kemudian Ahmad memutuskan untuk membuat usaha di bidang cloting dengan target pasar anak-anak muda, Dengan kemampuan membuat sebuah kaos yang sebelumnya ia pelajari di tambah dengan kemampuan menggambarnya dan modal senilai dua juta rupiah akhirnya produk pertamanya pun jadi dengan label miliknya sendiri, yang kemudian ia pasarkan secara online melalui media sosial dan brosur-brosur.
Namun bisnis baru nya ini tidak langsung berjalan dengan mulus, ia pun akhirnya mengalami kerugian yang sangat besar pada tahap awal usahanya tersebut. Namun ia tidak meyerah dan patah semangat, ia terus mengembagan usahanya tersebut secara perlahan, dan di tahun berikutnya, produk buatan Ahmad mulai di kenal oleh banyak orang, dan hal inilah yang menjadi awal kesuksesannya. Dengan keuntungan sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per potong produknya yang ia jual, akhirnya usaha ahmad terus berkembang secara perlahan dan kini telah menjadi sebuah usaha yang besar dan sukses dengan label ENTER CLOTH miliknya.
3. Henry Indraguna
Sebelum menjadi seorang pembisnis yang sukses seperti sekarang, Henry dulunya juga pernah mengalami berbagai macam kesulitan, dan sering jatuh bangun dalam mendirikan usaha-usaha miliknya. Ia pernah menjadi seorang salesman produk mainan china, pernah berbisnis jualan ayam goreng, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha pencucian mobil.
Untuk mendapatkan modal, ia kemudian berhutang kepada mertua dan kerabat-kerabatnya. Ketika awal berdirinya usaha ini, masyarakat terlihat kurang begitu meminati, tetapi Henry tidak patah semangat begitu saja, ia berusaha mengubah citra sebuah tempat pencucian yang terkesan kotor menjadi terlihat bersih dan nyaman dengan mewujudkan sebuah inovasi cuci mobil salju Auto Bridal miliknya.
Henri kemudian terus mengembangkan usaha barunya ini dengan mengagagas cuci mobil es krim, salon mobil dan motor bridal. Kini The Auto Bridal Indonesia milik Henry setiap bulannya melayani lebih dari 120 ribu unit mobil dengan ongkos cuci sebesar Rp. 35.000,00 per unit mobil. Henry kini telah mempunyai sekitar 84 cabang dari The Auto Bridal Indonesia yang terbesar di seluruh Indonesia dan usaha cuci mobil garapan Henry telah mencapai omset sebesar 7,5 miliar rupiah tiap bulan. Suatu keuntungan yang fantastis bagi seorang pengusaha muda bermodalkan pas-pasan. Sebelumnya..
Itulah tadi 3 kisah sukses pengusaha muda Indonesia, semoga informasi ini bisa menjadi inspirasi buat kita, dan menjadi pelajaran bagaimana menyikapi sebuah ujian.
Komentar