Si miskin bermimpi menjadi kaya raya
Coba cermati.. Banyak diantara kita memang nyata-nyata kekurangan. Jelas-jelas miskin. Bermimpi menjadi kaya adalah lumrah adanya. Makanya berdoa lebih giat dan berusaha lebih maksimal agar keadaan miskin bisa berubah menjadi kaya raya.
Namun nyatanya banyak juga yang jelas-jelas miskin namun menginginkan untuk terlihat kaya. Mati-matian ia berjuang menunjukkan bahwa dia kaya. Memamerkan gelang dan kalung dari hasil berhutang. Menunjukkan motor barunya dari hasil gali lobang tutup lobang.. Mengatakan pada tetangga kanan dan kiri bahwa gaji suaminya segede bagong, bonusnya segede alaihim, kata remaja jaman sekarang..
Baru saja Bu Budi mengambil cicilan baju, sampai habis hampir setengah juta...
"Suami saya gajinya 10 juta kok jeng, jadi gak usah kuatir"
"Tapi bulan depan lunas ya?" Tanya penjual baju
"Ya iyalah, jumlah segitu mah kecil jeng, bonus suami saya saja 50 juta kok"
Giliran ditagih gak pernah di rumah. Ternyata cicilan sudah seabreg-abreg.. Aslinya miskin tapi malu mengakuinya
"Jeng jangan bilang-bilang ya? Gaji suami saya 10 juta, Bonus suami saya 40 juta lho?"
"Pinjem dong 1 juta saja"
"Duitnya sudah kepake buat beli sawah sama mobil dikampung jeng"
"Mobilnya bawa sini saja jeng, kita ingin lihat"
"Iiih amit amit, ntar pada ngiri lagi"
Sebulan kemudian ada kegiatan di lingkungannya
"Bu, kita lagi menggalang dana untuk acara maulid, mohon sumbangan seikhlasnya"
"Sumbangan lagi sumbangan lagi, nih"
Ternyata si Ibu yang mengaku kaya cuma nyumbang 2 rebu perak...
Ini fakta, ini nyata
Mensukuri kemiskinan dengan cara menerima keadaan yang memang sudah digariskan kemudian berusaha maksimal supaya kemiskinan tersebut bisa berubah. Jika kita sok kaya bisa dikatakan selamanya hanya sok kaya tetapi tidak akan pernah kaya. Kenapa? Karena dia tidak mau menerima keadaan miskin tersebut, tidak mensukurinya.. Padahal sukur itu jalan menuju kekayaan, beneran
Namun nyatanya banyak juga yang jelas-jelas miskin namun menginginkan untuk terlihat kaya. Mati-matian ia berjuang menunjukkan bahwa dia kaya. Memamerkan gelang dan kalung dari hasil berhutang. Menunjukkan motor barunya dari hasil gali lobang tutup lobang.. Mengatakan pada tetangga kanan dan kiri bahwa gaji suaminya segede bagong, bonusnya segede alaihim, kata remaja jaman sekarang..
Baru saja Bu Budi mengambil cicilan baju, sampai habis hampir setengah juta...
"Suami saya gajinya 10 juta kok jeng, jadi gak usah kuatir"
"Tapi bulan depan lunas ya?" Tanya penjual baju
"Ya iyalah, jumlah segitu mah kecil jeng, bonus suami saya saja 50 juta kok"
Giliran ditagih gak pernah di rumah. Ternyata cicilan sudah seabreg-abreg.. Aslinya miskin tapi malu mengakuinya
"Jeng jangan bilang-bilang ya? Gaji suami saya 10 juta, Bonus suami saya 40 juta lho?"
"Pinjem dong 1 juta saja"
"Duitnya sudah kepake buat beli sawah sama mobil dikampung jeng"
"Mobilnya bawa sini saja jeng, kita ingin lihat"
"Iiih amit amit, ntar pada ngiri lagi"
Sebulan kemudian ada kegiatan di lingkungannya
"Bu, kita lagi menggalang dana untuk acara maulid, mohon sumbangan seikhlasnya"
"Sumbangan lagi sumbangan lagi, nih"
Ternyata si Ibu yang mengaku kaya cuma nyumbang 2 rebu perak...
Ini fakta, ini nyata
- Katanya kaya tetapi rumahnya RSS
- Katanya kaya tapi paling pelit kalau ada sumbangan
- Katanya kaya tapi tak pernah sekalipun mau berbagi
- Katanya kaya tapi cicilan kok seabreg-abreg
Mensukuri kemiskinan dengan cara menerima keadaan yang memang sudah digariskan kemudian berusaha maksimal supaya kemiskinan tersebut bisa berubah. Jika kita sok kaya bisa dikatakan selamanya hanya sok kaya tetapi tidak akan pernah kaya. Kenapa? Karena dia tidak mau menerima keadaan miskin tersebut, tidak mensukurinya.. Padahal sukur itu jalan menuju kekayaan, beneran
Komentar