Hanya Lulus SMA, Pemuda Indonesia ini Kalahkan Insinyur Universitas Oxford
Sepertinya keyakinan saya bahwa orang Indonesia sebenernya banyak memiliki orang-orang hebat semakin menguat. Hal ini dikarenakan semakin banyak kisah anak-anak terbaik dari Indonesia yang berhasil memenangkan berbagai ajang perlombaan atau adu karya di tingkat Dunia.
Jika sebelumnya kita memiliki tokoh hebat di tingkat dunia seperti BJ Habibie, berjalanya waktu orang-orang hebat dari Indonesia terus bermunculan untuk memberikan inspirasi kita semua.
Sebut saja misalnya ketika kita membaca kisah Ricky Alson dengan karya terbaik dan jiwa nasionalismenya yang mengharukan sekali ketika membaca kisahnya, Ada juga kisah tentang Bagus Nugroho yang berhasil mengalahkan ilmuwan-ilmuwan dunia dalam seleksi pemilihan ilmuwan untuk melakukan ekspedisi dan penelitian di Mars, dan masih banyak lagi kisah lainya seperti pelajar-pelajar Indonesia yang sudah berulangkali mendapatkan juara dalam ajang Olimpiade tingkat dunia.
Dan dalam tulisan ini saya juga ingin berbagi kisah dari dua pemuda Indonesia yang karyanya berhasil menjadi juara dalam mendesain jet engine bracket.
Jet engine bracket merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk mengangkat mesin pesawat terbang yang paling ringan dari komponen yang sama yang pernah dibuat di dunia.
Bahkan yang lebih membanggakan lagi mereka berhasil mengalahkan peserta dengan gelar Ph.D dari Swedia yang menyabet peringkat kedua dan insinyur lulusan University of Oxford
Sebagaimana saya kutip dari tribunnews.com (29/7/14), Arfian Fuadi (28) dan Arie Kurniawan (23), kakak beradik asal Salatiga, berhasil menjadi juara pertama dalam ajang “3D Printing Challenge” yang diadakan General Electric (GE) tahun ini. Tidak cuma itu, dalam kompetisi tersebut, karya Arfian dan Arie berhasil mengalahkan karya insinyur lulusan universitas terkemuka dunia.
“Arfian dan Arie berhasil mendesain jet engine bracket yaitu salah satu komponen untuk mengangkat mesin pesawat terbang yang paling ringan dari komponen serupa yang pernah dibuat di dunia. Bahkan, mereka berhasil mengalahkan peserta dengan gelar Ph.D dari Swedia yang menyabet peringkat kedua dan insinyur lulusan University of Oxford yang meraih juara ketiga,” ujar Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Dua pemuda lulusan SMA Negeri 7 Semarang dan SMK Negeri 2 Salatiga, Jawa Tengah, ini berhasil menyisihkan 700 karya dari 50 negara peserta yang mengikuti kompetisi tersebut.
Keunggulan jet engine bracket yang didesain Arfian dan Arie adalah komponennya yang hanya berbobot 327 gram atau 84 persen lebih ringan dari pascaproses pembuatan cetak biru atau prototipe Jet engine bracket saat ini yang seberat 2 kilogram.
Komentar