Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 17, 2019

Anak Katak

Gambar
Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut. "Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin.  Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kitatunggu-tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya. "Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" ta

Kebahagiaan yang terlupakan

Gambar
Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia, tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan, ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu? Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya.  Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap, akan di temukannya jari-jari yang hilang itu. Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang. Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam. Hei....semuanya tampak lain. Ya, sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang,

Betapa Indahnya Hidup Ini

Gambar
*Seorang GURU BESAR di depan audiens nya memulai materi kuliah dengan menaruh topless yang bening & besar di atas meja..* * Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi.. Beliau bertanya : "Sudah penuh ?" * Audiens menjawab : "Sudah penuh".. * Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dalam topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi. Beliau bertanya : "Sudah penuh ?" * Audiens menjawab : "Sdh penuh".. * Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dalam topless yang sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tidak bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lagi ke dalamnya. * Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dengan bola, kelereng & pasir itu. Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa : _"Hidup kita

Blind Spot Kehidupan

Gambar
Semua PETINJU profesional memiliki PELATIH, bahkan petinju LEGENDARIS sehebat MOH . ALI sekalipun memiliki PELATIH yaitu ANGELO DUNDEE yang membantu ALI menjadi JUARA dunia 3 kali... Padahal jika mereka BERDUA disuruh  BERTANDING sangat JELAS Angelo Dundee tidak akan pernah MENANG! Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa MOH. ALI butuh PELATIH kalau JELAS dia pasti MENANG melawan pelatihnya? KETAHUILAH... Bahwa MOH ALI butuh PELATIH bukan karena pelatihnya lebih HEBAT tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk MELIHAT hal-hal yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI" Hal yang tidak dapat kita LIHAT dengan MATA sendiri itu yang disebut : "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA" Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain... Dalam HIDUP kita, BUTUH seseorang untuk MENGAWAL kehidupan kita sekaligus untuk MENGINGATKAN kita seandainya PRIORITAS hidup kita mulai BERGESER... Kita butuh orang lain YANG : ×. MENASIHATI ×. MENGINGATK

*~ TIDAK SEDARAH TAPI MELEBIHI SAUDARA ~*

Gambar
  *"PERSAUDARAAN*        *ADALAH ANUGRAH"*     Persaudaraan adalah      *menyayangi*, bukan              *menyaingi*        Persaudaraan adalah          *mendidik*, bukan                 *membidik*  Persaudaraan *merangkul*,          bukan *memukul*    Persaudaraan *membina*,          bukan  *menghina* Persaudaraan  *mencurahkan*,       bukan *memurahkan*       Persaudaraan *mencari*        *solusi* bukan *mencari*                     *sensasi*              Persaudaraan     *membutuhkan*, bukan             *meruntuhkan*             Persaudaraan      *menghargai*, bukan                 *melukai*    Persaudaraan  *membela*,            bukan *mencela*   Kadang saudara yang suka     *mentraktir* kita, BUKAN               karena mereka               *BERLEBIHAN*         tapi... karena mereka    meletakkan Persaudaraan          *MELEBIHI UANG...*        Kadang Saudara yang  memohon  MAAF TERLEBIH  DULU setelah Pertengkaran,        B