Kisah negara paling kaya di dunia yang kini menjadi miskin

Adalah Nauru, sebuah negara kepulauan kecil yang berjarak 4.000 km dari kota Sydney, Australia. Negara ini dulunya adalah sebuah negara yang sangat makmur dan kaya raya.
Alasannya adalah, karena dinegara inilah tempat ditemukannya sumber daya alam terbatas yang cukup berharga yaitu fosfat. Fosfat sendiri adalah kotoran burung yang telah berusia ribuan tahun. Penemuan tersebut kemudian mengundang perusahaan asing untuk mendirikan tambang di negara tersebut, yang kemudian mengeruk semua persediaan fosfat yang ada. Pada era fosfat inilah masa-masa keemasan negara ini, bahkan Nauru pernah tercatat sebagai negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia.
Kisah negara paling kaya di dunia yang kini menjadi miskin
Penemuan sumber daya baru yang cukup mahal ini telah membuat masyarakat Nauru terlena, kebanyakan mereka berfoya-foya dan mengahabiskan uang mereka untuk sesuatu yang tidak terlalu mereka butuhkan.
Setelah kandungan fosfat yang berada di perut bumi telah habis karena di eksplorasi secara habis-habisan, akhirnya perekonomian negara Nauru menjadi merosot, hingga akhirnya menjadi sebuah negara yang miskin. Bahkan untuk bisa menjalankan roda pemerintahannya saja, negara ini harus berhutang kepada negara tetangganya, Australia. Selain itu, Nauru juga bergantung impor dari negara-negara lain, seperti Indonesia, India, dan Australia.
Penemuan fosil kotoran burung berumur ribuan tahun ini awalnya menjadi sebuah perubahan besar bagi Nauru, karena berkat fosfatlah terjadi investasi asing pembuatan tambang pertama di negara ini.
Pada tahun 1968 Nauru memperoleh kemerdekaannya dari Inggris, dari sinilah para penduduk setempat kemudian memulai tambangnnya sendiri. Negara yang hanya memiliki luas sekitar 21 km ini akhirnya di eksplorasi secara besar-besaran.
Di tahun 1980, Nauru tercatat sebagai negara terkaya di dunia, dilihat dari pendapatan perkapitannya yang besar, ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa bagi sebuah negara kecil yang baru saja merdeka.
Banyak masyarakat Nauru yang menjadi seorang milyader, mereka kini memiliki gaya hidup yang mewah, dan selalu berfoya-foya, seperti berpesta setiap malam, menghabiskan banyak uang ketika berlibur ke luar negeri, dan mengimpor mobil sport mewah seperti Lamborgini.
Salah seorang penduduk nauru mengatakan kepada BBC “Sangat sulit bagi warga lokal untuk berpikir menginvestasikan uangnya. Ibaratnya dollar bahkan pernah digunakan sebagai kertas toilet,”.
Penduduk Nauru juga benar-benar telah meninggalkan kehidupan tradisional mereka. Mereka mulai mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti alkohol dan rokok.
Sehingga pada tahun 2007 badan kesehatan dunia WHO mengumumkan bahwa 94,5 persen penduduk Nauru menderita kelebihan berat badan, dan 71,7 persen mengalami obesitas.
Karena banyaknya pertambangan di negara tersebut, kini yang tersisa hanyalah lingkungan yang rusak. Kerusakan yang di timbulkan sangatlah parah, sehingga 75 persen wilayah Nauru tidak layak untuk di huni.
James Aingimea (84), yang merupakan salah satu mantan menteri Nauru mengatakan “Saya berharap Nauru bisa seperti sebelumnya. Ketika saya kecil, semuanya sangat indah. Waktu itu masih ada pohon. Hijau di mana-mana, dan kita dapat memakan kelapa segar dan suku. Sekarang saya melihat apa yang terjadi, saya mau menangis.”
Memang sungguh menyedihkan apa yang telah menimpa negara tersebut, semoga dari kisah ini dapat memberikan sebuah pelajaran buat kita agar bisa menjaga dan memelihara alam, demi kelangsungan hidup anak cucu kita nanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA