Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 4, 2015

Kisah Sukses Orang-orang Miskin

Gambar
Dream -   Terperanjatlah Supriyanto. Sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, sungguh tak mengira putrinya berdiri di sana. Di atas panggung. Di podium. Menghadap ribuan orang yang tekun mendengar. Cobalah katakan, hati orang tua mana yang tidak terharu  dirubung bahagia semanis itu?   Dan hari itu,  takdir seperti sedang mengayun Supriyanto ke langit. Lihatlah dia sehari-hari. Mencangkul tanah demi dapur mengepul. Susah payah mengongkosi anak sekolah, dan hari itulah puncaknya:  menyaksikan si bungsu berpidato di muka ribuan mahasisiswa, orang tua, para profesor dan doktor.   Angga Dwi Tuti Lestari, nama si bungsu berusia 22 tahun itu. Di atas panggung Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo itu, dia tidak terlihat tenang. Wisudawati dari dari Jurusan Biologi, Fakultas MIPA itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dosen, Dekanat, Universitas dan semua pihak yang hadir di situ. Angga masih di panggung, lalu bicaralah Ari Handono Ramelan. D

Inspirasi Hebat Seorang Guru Honorer Pemilik web.volimaniak.com yang Berpenghasilan Melebihi PNS

Gambar
Inspirasi Hebat Seorang Guru Honorer Berpenghasilan Melebihi PNS  | Apa yang ada dalam benak anda semua khususnya bagi rekan guru yang masih berstatus honorer dengan judul diatas?, pastinya anda berpikir mana mungkin bisa sih lawong cuma guru honorer kok bisa berpenghasilan kayak PNS bahkan lebih. Tidak ada yang mustahil dalam dunia jika kita mau usaha dan kerja keras pasti bisa, semua berawal dari niat yang kuat dan kerja keras untuk mencapi cita-cita yang kita inginkan selama ini, bukankah selama ini kita berpendidikan khususnya lulusan S1 untuk bisa menjadi seorang guru, Dalam benak, saya berpikir bahwa memang nasib guru honorer tidak akan berubah bahkan membutuhkan waktu yang cukup lama, saya bertahun-tahun berpikir kapan saya bisa PNS, kapan saya bisa berpenghasilan yang layak, tapi agaknya akan sia-sia kalau saya tetap memperjuangkan status guru honorer, yang saya maksud bukan kita berhenti dari seorang guru tetapi kita berpikir untuk mencari usaha lain atau sampingan lain.

Kerja Keras Penjual Tahu

Gambar
RODA kehidupan memang berputar. Kesabaran, ketekunan, kerja keras,dan pantang menyerah menjadi modal utama seorang pedagang tahu keliling yang kini menjadi bos pabrik yang memproduksi bahan makanan beromzet jutaan rupiah. Adalah Acim Artasin (45) yang pertama kali menginjakkan kakinya di Jakarta, tepatnya di daerah Kebayoran Lama, sekira 1971 silam. Ketika itu, dia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Kedatangannya di Jakarta langsung membawanya mengenal acara berdagang di pasar tradisional. Akhirnya, sembilan tahun kemudian, Acim mulai menggeluti proses jual beli bahan makanan. Berdagang tahu menjadi pilihan pekerjaan baginya.  Bisnis keluarga menjadi salah satu latar belakang Acim untuk ikut serta memasarkan tahu dengan sasaran rumah tangga. Mulailah Acim berdagang tahu keliling yang kala itu keuntungan yang didapatnya tidak lebih dari seratusan ribu rupiah per hari. Meskipun setiap harinya Acim harus berjalan menyusuri jalan di bawah terik mataha

Si Miskin yang Bekerja Keras

Gambar
Hidup itu berputar seperti roda. Jika kita berdoa, berusaha dan selalu bersyukurserta  bekerja keras, maka keberhasilan telah menghampiri kita. Pak Mamad namanya, “Dulu, penghasilan Rp. 20.000,- / hari menurut saya sudah lebih dari cukup, karena harga sembako yang masih terbilang murah. Tapi kini, buku pelajaran anak saya saja sudah lebih dari itu harganya.” tutur pria berusia 38 tahun ini. Pak Mamad hidup bersama seorang isteri dengan ketiga buah hatinya  yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia menuturkan, bahwa dulu, ia hanyalah seorang pegawai serabutan yang dimana pekerjaannya tidaklah menentu, begitupun penghasilannya. “Saya sempat berpikir untuk lebih baik tidak memiliki anak, karena saya takut tidak bisa menafkahi dan menyekolahkan mereka tinggi-tinggi. Saya hanya seorang kuli potong disebuah konveksi dekat rumah. Itu pun kalau konveksinya sedang banyak barang. Kalau tidak, saya harus mencari tempat lain agar saya bisa mendapatkan uang ketika pulang keruma