Kisah Sukses : R. Tati Hartati (Cici)-Pendiri Dannis Collection



Siapa yang bilang kalau busana muslim cenderung kuno dan membosankan. Hal itu tak berlaku bagi R. Tati Hartati atau lebih sering disapa Cici. Berkat kepekaan dan kreativitasnya, ia telah mengubah pandangan itu. Dibuatlah pakaian busana muslim anak yang berwarna-warni dan segar dipandang mata serta terkesan modis.


Dengan membrand produknya sama seperti nama anaknya, Dannis, produknya kini tersebar ke seluruh penjuru tanah air bahkan sampai di manca negara. Dannis juga telah menjadi pelopor busana muslim anak modern dan menjadi trendsetter. Sebenarnya siapa sih sosok Cici dan bagaimana awal mula ia menciptakan Dannis. Berikut ini penulis tuturkan Biografi R. Tati Hartati atau Cici.

R. Tati Hartati atau Cici dilahirkan di Cimahi 3 Agustus 1968. Ia berasal dari keluarga yang bersahaja, Ayahnya adalah seorang PNS di PT Telekomunikasi yang bernama R.Boediman dan ibunya bernama R.Supini yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Seumur hidupnya ia dan kelima saudaranya tidak pernah dibelikan baju ibunya karena ibunya berbakat dalam jahit menjait sehingga ia dan saudaranya dijahitkan baju sendiri oleh ibunya.

Orang tua Cici sangat demokratis terhadap anak-anaknya. Sebagai contoh ketika ibunya memiliki usaha menjahit hingga merekrut empat orang karyawan itu membiarkan Cici ikut nimbrung menjahit bajunya sendiri akhirnya saat ia masih duduk di bangku kelas 3 SD sudah bisa menjahit pakaiannya sendiri.

Cici mengaku prestasinya di sekolah cenderung biasa saja. Dalam hal berorganisasi pernah sekali waktu ia dikirim menjadi perwakilan Pramuka untuk Pusdiklat. Sedangkan hobi menjahit yang dimilikinya terus berkembang. Cici termasuk anak yang kreatif. Ia sering menjahit sendiri bajunya dan tas yang dipakainya yang akhirnya diminati dan dipesan oleh teman-teman sekolahnya. Walau harus sering menenteng pesanan teman-temannya ke sekolah, yang jelas hasil penjualan cukup lumayan sebagai tambahan uang saku.

Masa Remaja

Selepas lulus SMA, ditahun 1984 ia diterima di Sekolah Analis Kimia ITB. Sebagai mahasiswa ia tidak mau hanya berdiam diri, Cici aktif di berbagai organisasi mahasiswa salahsatunya sebagai Remaja Masjid Salman ITB. Cici lulus ITB tahun 1989.

Cici kemudian bekerja di PT. Sanbe Farma sebagai staf Quality Control. Kemudian ia menikah dengan Asep Kusnadi, AK yang berprofesi sebagai PNS di BPKP. Karena suaminya ditugaskan di Surabaya, akhirnya Cicic memilih untuk keluar dari pekerjaannya dan mengikuti suami pindah ke Surabaya.

Awal Lahirnya Dannis

Saat menjadi ibu rumah tangga, banyak waktu yang terbuang percuma, akhirnya ia ikut menjadi pengajar mengaji di dekat rumahnya. Sewaktu melihat baju muslim anak didiknya yang terkesan biasa saja itu ia ingin membuat baju muslim anak yang lebih menampilkan sisi ceria seperti kharakter anak pada umumnya.

Awalnya Cici membuat baju muslim untuk dikenakan puteranya sendiri, tetangga yang melihat pun tertarik untuk memesan juga. Semakin hari pesanan semakin banyak. Ia juga menerima order dari ALIB pusat busana muslim. Awalnya baju muslimnya tidak diberi merk dan orang-orang memberi merk sendiri untuk dijualnya namun kemudian atas saran kawannya, Ummu Hamas (yang kemudian menjadi partnernya di Dannis) ia memberi merk dagang produknya dengan nama anaknya yaitu Dannis Collection. Selain itu Dannis sebenarnya singkatan dari Dunia Akherat Insya Alloh Selamat.

Semakin hari orderan Dannis semakin banyak, usaha yang awalnya Cuma usaha rumahan menjadi usaha pabrik yang lumayan besar. Ummu Hamas rekannya menjadi garda depan dibidang penjualan Dannis. Usaha ini awalnya hanya bermodal 1 juta rupiah dan kemudian mendapat kucuran modal dari BUMN untuk mengembangkan usahanya.

Manajemenyang diterapkan adalah memisah antara urusan produksi dan marketing. Penanggungjawab produksi adalah Cici dan penaggung jawab marketing adalah Ummu Hamas. Hal ini dilakukan agar masing-masing bisa fokus di lini nya. Untuk memperlancar proses produksinya ia merekrut 500 karyawan. I ajuga terus meningkatkan keahliannya beserta karyawannya dengan ikut berbagai pelatihan-pelatihan. Kualitas adalah nomor satu, innovasi adalah otaknya. Itulah yang menjadi ciri Dannis Collection. Sampai saat ini Dannis selalu menjadi pemimpin pasar dan trendsetter di bidang baju muslim anak.

Dannis juga mengembangkan program kemitraan. Ia ingin orang lain juga merasakan hasil yang dia dapatkan. Cici tidak takut dikhianati atau dijiplak oleh orang lain karena setiap orang sudah ditentukan rejekinya masing-masing oleh Alloh SWT.

Saat ini Dannis juga mengembangkan usaha memproduksi tas, dompet dan juga mendirikan Wedding Organizer. Dengan brand Dannis yang sudah dikenal orang, Cici yakin mampu membesarkan usahanya.

Suka Duka Dalam Membangun Dannis

Perjalanan Dannis tidaklah semulus dan semudah membalik telapak tangan, ada saat-saat dimana Cici harus banting tulang mempertahankan Dannis. Salah satunya adalah saat karyawannya melakukan mogok kerja. I aharus mati-matian mempertahankan Dannis, ia berdialog dengan karyawan tentang apa yang dituntutkan serta melakukan negosiasi agar tuntutan karyawan berada diukuran yang wajar tidak terlalu memberatkan perusahaan. Pernah juga Cici merasa capek dan ingin menghentikan saja usahanya, namun keluarga selalu memotivasinya agar terus berkarya dan menggapai kejayaan.

Sebagai ibu rumah tangga ia selalu menerapkan gaya demokratis pada anak-anaknya seperti saat ia kecil dulu. Ia juga selalu ada waktu untuk anak-anaknya seperti mengajak jalan ke mall, selain itu hal ini juga menjadi sumber inspirasi bagi dirinya dalam mendesain baju Dannis karena di mall ia bisa melihat trend apa yang terjadi saat itu.

Cici mendapatkan anugrah sebagai Ummi Award di tahun 2005 dengan prestasinya sebagai ibu dan sebagai pengusaha wanita muslim yang dianggap sukses menyeimbangkan keluarga dan karirnya. Namun ia tak merasa bahwa dirinya hebat, ia malah “iri” melihat temannya yang mampu mendidik anaknya hingga semua anaknya bisa hafal Al-Qur’an. Ia pun ingin dirinya dan anak-anaknya juga bisa menjadi hafids Quran.

Cici merasa bahwa apa yang diraihnya seperti mimpi, ia tak menyangka bakal bisa menjadi seorang enterpreneur yang dianggap sukses oleh orang lain. Namun itulah kenyataannya. Ibu dari tiga anak ini yaitu Dannisa Azzahra, M.Guardian Haidar dan M. Lazuardy Alghani ingin selalu bisa berguna bagi orang lain melalui Dannis Collection dan juga melalui organisasi di masyarakatnya. Salah satunya walau ia sibuk mengurus Dannis dan keluarganya ia juga menjadi pengurus masjid Nurul Huda Surabaya. Ok dech Mbak Cici tak doakan selalu berkibar terus bersama Dannis Collection.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA