Kisah Sukses : Noni Sri Aryati Purnomo – Pewaris Tahta Blue Bird Group


Noni Sri Aryati Purnomo

Sejak umur lima tahun ikut membantu bisnis taksi. Selalu mengedepankan prinsip kejujuran, disiplin, dan kerja keras. Merintis karier dari bawah. Profesi, keluarga, dan diri sendiri harus bisa seimbang.

Pasti kalian pada tahukan apa itu Blue Bird, itu tuh rajanya taksi. Yang namanya taksi, di daerah mana aja pasti ada Blue Bird. Taksi Blue Bird memang taksi yang paling awal berdiri sebelum berdiri armada bermerk lain, ibaratnya dia tuh nenek moyangnya taksi he.. he.. he..

Tahu gak siapa penerus tahta kerajaan Blue Bird Group? Dialah sang srikandi yang bernama Noni Sri Aryati Purnomo. Dia adalah cucu dari pendiri sekaligus pemilik Blue Bird Group. Noni –panggilan akrab Noni Sri Aryati Purnomo- dilahirkan pada tanggal 20 Juni 1969 di Jakarta.


Biografi 

Noni Sri Aryati Purnomo masih berusia tiga tahun ketika Blue Bird lahir pada 1972. Adalah neneknya, Mutiara Djoko Sutono, yang membidani kelahiran usaha taksi ini. Awalnya bisnis transportasi ini hanya mengandalkan dua mobil pribadi sebagai armadanya. Rumah yang terletak di jalan H.O.S. Cokroaminoto, Jakarta dipakai sebagai kantor. Ayahnya, Purnomo Prawiro, bertugas sebagai sopir. Sedangkan ibunya, Endang Basuki, sebagai penerima telepon bagi yang ingin mengorder taksi.

Noni sendiri terlibat dalam bisnis keluarga itu sejak berumur lima tahun. Ketika itu, Blue Bird makin berkembang dengan tambahan beberapa armada dan sopir baru, “ Saya bertugas mengamplopi upah buat para sopir,” kata Noni.

Karena itulah ia dekat dengan lingkungan kerja. “Dari kecil, saya bergaulnya dengan pengemudi karena dulu jumlah sopir masih sedikit. Kalau makan sama-sama di warung pecel depan rumah,” ia menambahkan.
Membantu usaha keluarga terus dilakukan Noni pada saat liburan sekolah. Ketika SMA misalnya, ia bekerja paruh waktu sebagai petugas yang memasukkan data ke komputer. “Saya digaji 70 ribu sebulan,”katanya sambil tersenyum.

Lulus dari SMA Tarakanita I Jakarta, Noni meneruskan kuliah ke Universitas Trisakti, Jakarta mengambil jurusan Teknik Industri. Hanya dua tahun Noni di Trisakti, ia kemudian terbang ke Australia untuk berkuliah di University of Newcastle, mengambil jurusan sama yaitu Teknik Industri.

Meniti Karier

Lulus dari Australia, Noni kembali ke Jakarta. Ia kemudian diterima bekerja di Jakarta Convention and Exhibition Bureau sebagai market research. Noni banyak belajar tentang pemasaran disana. Selepas pulang kerja, ia langsung nyambung bekerja untuk Blue Bird hingga pukul 11 malam. Begitulah rutinitasnya sehari-hari. “Saya kerja dobel pada waktu itu,” katanya.

Noni melakukan itu bukan karena ia sangat butuh uang namun ia bekerja diluar perusahaan keluarga karena ingin menimba pengalaman dan jaringan sedangkan ia bekerja untuk perusahaan keluarga adalah agar tahu perkembangan dari perusahaan itu sehingga jika ia kelak menjadi pengganti biar lebih siap.

Dua tahun Noni bekerja ganda hingga ia harus memutuskan untuk memilih mengabdi pada perusahaan keluarga, Blue Bird. Namun beberapa bulan kemudian ia harus meneruskan kuliah ke University of San Francisco, Amerika Serikat. Noni mengambil Master of Business Administration (MBA), dengan konsentrasi jurusan finance and marketing. “ Saya memilih jurusan itu untuk memajukan Blue Bird,” katanya.
Biasanya, kata Noni, pengelolaan keuangan perusahaan keluarga yang berawal  dari garasi Blue Bird tidak kuat.”Kita sudah terbiasa laci bisnis adalah laci rumah. Saya mau itu tak terjadi di Blue Bird,” ungkapnya.

Gelar MBA sudah ditangan, awalnya Noni mencoba berkarier di Amerika. Ia diterima bekerja di sebuah perusahaan multi nasional. Namun baru beberapa bulan bekerja di negara adidaya itu, neneknya menelepon dan memintanya kembali untuk mengurus Blue Bird Group. Kelompok usaha yang awalnya bergerak di usaha taksi ini makin menggurita ke berbagai bidang usaha seperti transportasi, properti, jasa konsultan teknologi informasi, logistik dann industri perakitan.
Bus Carteran Blue Bird

Di bidang transportasi, Blue Bird Group bergerak di usaha taksi, mobil carteran dan bus carteran. Khusus taksi, Blue Bird Group membawahi Blue Bird, Silver Bird, Morante Jaya, Cendrawasih dan Pusaka Nuri Utama. Blue Bird Group mengoperasikan sekitar 20 ribu armada. Sedangkan di bidang logistik, Blue Bird menyediakan layanan angkutan truk kontainer dan di sektor properti memiliki Holiday Resort Lombok.

Dengan ilmu yang dimiliki dan posisinya sebagai pemilik, Noni punya keleluasaan mengambil keputusan di Blue Bird. Ia kemudian membentik beberapa departemen baru yakni business development,  public relations, dan quality control. Noni juga dipercaya menangani perbaikan manajemen Blue Bird Group.

Ibu tiga anak ini pun menempati posisi Direktur Sales and Marketing Golden Bird Bali dan Bali Taksi. Selain itu, juga menjadi direktur Pusaka Group dan Koordinator Blue Bird Peduli.

Berbagai posisi dan prestasi yang diraihnya, kata Noni, adalah buah kerja kerasnya selama ini. “Tidak mungkin kita sukses tanpa kerja keras. Uang bukan datang dari langit, dan didalam kerja harus stroggle of life,” Kata Noni.

Meski begitu Noni tak merasa berada di puncak prestasi. “Filosofi keluarga saya mengajarkan agar tidak cepat berpuas diri, tapi juga harus mensyukuri apa yang telah dicapai,”ujarnya.

Sebagai seorang ibu, bentuk prestasi  yang tertinggi, kata Noni, adalah ketika tiga anaknya tumbuh menjadi anak yang baik. Sebagai seorang wanita ada tiga peran penting yang harus bisa dijalankan dan seimbang. “Seperti juggling tiga bola, yaitu profesionalisme, keluarga , dan kita sendiri.” Lanjut wanita yang hobi memasak ini.

Biodata Noni Sri Aryati Purnomo

Nama
:
Noni Sri Aryati Purnomo, Beng, MBA.
Tempat dan Tanggal Lahir
:
Jakarta, 20 Juni 1969
Orang Tua
:
Purnomo Prawiro (ayah) dan Endang Basuki (ibu)
Suami
:
Klass Redmer Schukken
Anak
:
Amanda
Shasha
Kaira
Pekerjaan
:
Vice President Business Development Blue Bird Group
Director Sales and Marketing Golden Bird Bali dan Bali Taksi
Director Pusaka Group
Koordinator Blue Bird Peduli
Pendidikan
:
Master of Business Administration, Major in Finance and Marketing, University of San Francisco, Amerika Serikat
Bachelor of Engineering (Industrial), University of Newcastle, Australia

sumber : majalah gatra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA