Blessing In Disguise dan Internet Marketing, Ini Kisah Saya!

Blessing-In-Disguise-Internet-Marketing
Ilustrasi dari Flickr
Apa maksudnya Blessing In Disguise? Maafkan kemampuan bahasa saya yang agak terbatas untuk menemukan padu padan paling tepat bagi istilah asing “Blessing In Disguise” yang artinya “berkah yang tersamar”. Ataukah peribahasa:
Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian… Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Cukup tepat untuk menggambarkan kejadian yang akan saya cerita bagikan berikut ini.
Siapa tidak senang jika mendapatkan job order yang demikian menjanjikan karena sudah nampak didepan mata bakal ada pekerjaan dengan hasil yang baik untuk setidaknya 2 tahun kedepan. Demikianlah yang terjadi pada saya. Semangat kerja semakin menggebu karena owner proyek ternyata sangat puas atas kinerja dan hasil kerja saya bersama anak buah di lapangan. Kian banyak order di proyek itu yang digelontorkan kepada saya sehingga semakin semangatlah pasukan saya di lapangan karena terpenuhi janji untuk meningkatkan gaji mereka semua sehubungan prestasi kerja tak kenal siang ataupun malam.
Tak terasa 18 bulan berlalu dan datanglah PETIR itu menyambar. Seluruh gaji anak buah sudah beres saya urus tanpa ada tunggakan sedikitpun karena itu adalah selalu menjadi prioritas utama saya dalam mengajak anak buah. Merekalah para ujung tombak yang sudah selayaknya saya pertahankan kesejahteraannya beserta keluarga masing-masing.

Ada Udang Di Balik Rempeyek

Blessing-In-DisguiseOwner proyek mulai mencari-cari alasan untuk menunggak bayaran saya yang tak terasa sudah menumpuk cukup banyak. Dalam bentuk material bangunan + kelistrikan dan lain sebagainya yang sudah terpasang dan tempat tersebut sudah mulai berfungsi sebagai salah satu pusat hiburan di kota saya.
Ada saja alasan yang dikemukakan sehingga akhirnya benar saja piutang saya tersangkut banyak sekali disana. Tidak ada alasan lagi untuk mendukung dia lebih lanjut, saya tarik mundur semua pasukan dan peralatan dari lokasi. Nah semakin genaplah alasan dia untuk menunggak bayaran saya.
Sambil tetap mengurus tunggakan piutang itu, saya mulai berpikir apakah ini sudah waktunya saya mundur dari dunia kerja tersebut yang saya lakoni selama ini? Jika iya, apa yang bisa saya lakukan saat ini? Mendadak semuanya jadi terasa sia-sia perjalanan karier yang sudah saya lalui. Bagaimanapun tanpa modal segar yang cukup untuk diputarkan / dihutangkan kepada customer paling tidak selama satu bulan, agak lambatlah yang bisa dilakukan dalam bidang pekerjaan itu.
Nah bagaimana ini sekarang? Modal + keuntungan belum balik sedangkan kebutuhan hidup sekeluarga sudah pasti jalan terus. Dan entah kapan owner proyek itu akan menepati janjinya melunasi piutang saya setelah terakhir kali saya ke kantornya dicegat seseorang misterius berbadan kekar dan mungkin benar benda besi yang berada dalam kantong terpal diatas mejanya adalah sepucuk pistol yang siap diletuskan untuk mengusir saya.

Amazon, Internet Marketing? What The Heck Is That?

Entah malam keberapa sudah saya lalui tanpa pernah bisa tidur dengan benar. Entah pada malam keberapa setelahnya mata saya terpaku pada tayangan Kick Andy, dengan bintang tamu Habibie Afsyah. 12 atau 14 tahun usianya disebutkan saat itu. Harus berkursi roda nyaris sejak masa balitanya, dan selalu didampingi Ibundanya. Mulailah kata-kata asing dan ajaib itu terngiang di telinga saya dan mengambang di langit-langit kamar tidur saya, “Amazon” … “Internet Marketing” … “Ini gajian Habibie bulan ini USD 6.000” tiada mau hilang hingga pagi menjelang.
Apa itu Amazon? Apa itu Internet Marketing? Dan maaf, tuyul yang katanya makhluk siluman mungkin juga ikut bingung, ini anak dibayar USD 6.000 sebulan itu untuk apa? Bersliweranlah semua itu dalam benak saya. Secepat sang istri bangun tidur, secepat itu pula saya rundingkan dengannya apa yang semalam saya saksikan.
Inti pembicaraan saya ya ketiga hal tersebut diatas. Hingga terakhir saya tahu dan alami, biasanya seseorang akan sekolah formal, dapat ijazah, terus cari lowongan kerja ikut orang untuk magang. Lha ini si Habibie maaf-maaf ngomong, apakah sempat melalui semua itu?

Ujung Ujungnya Duit (UUD)

Memang toh kalau bicara bisnis ya ujung ujungnya duit. Sudah pasti itu. Jadi demikianlah saya sampaikan kepada istri saya. Situasi terkini sedang tenggang karena piutang ditahan orang. Jadi bagaimana kalau saya mempelajari ilmu #Internet Marketing yang sekilas diceritakan oleh Habibie itu? 100% istri tidak keberatan dan memberikan restunya. Secepat itu pula saya membuka internet dan entah bagaimana langsung mendaftar ke sebuah forum yang berjudul Pusat Pembelajaran Internet Marketing. Main percaya saja sudah.
Minggu berganti bulan berganti tahun. Seketika itu bereskah urusan keuangan saya dalam artian kegiatan baru bisnis tersebut sudah mampu menggantikan yang lama dengan lebih baik lagi? Belum.  Paling tidak, saya sudah menemukan jalan baru untuk tetap eksis, untuk tetap dapat income. Dan tak terasa sekian tahun sudah saya semakin jatuh cinta kepada Internet Marketing yang telah meluputkan saya sekeluarga dari bahaya kekeringan sumber keuangan.
Kejadian piutang ditunggak-tunggak pembayarannya tersebut tidak terasa sudah lama berlalu dan sekarang jika saya teringat padanya sungguh saya bersyukur dan semakin bersyukur kepadaNya. Semoga itu adalah kali terakhir saya mempertanyakan kenapa harus saya yang mengalami hal itu dan keluhan serupa lainnya.

Dengan Internet Marketing ternyata justru saya bisa lebih mengembangkan bisnis darat saya plus mendapatkan tambahan dari murni pekerjaan online. Jadi Anda paham sekarang apa yang saya maksud dengan Blessing In Disguise kan?
oleh : Sandy Yudhana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA