IRONI YANG MEMALUKAN!


IRONI YANG MEMALUKAN!

Ulat tidak pernah mengandalkan/meminta bantuan dari ulat lain untuk mengubahnya..

Tapi cukuplah dirinya sendiri yang menyadari pentingnya berubah demi kehidupan yang lebih baik..

Meski untuk mencapai hal itu, beberapa waktu lamanya, ia harus menjalani hidup dalam ketidaknyamanan..

Ulat yang sebelumnya kelihatan menjijikan, lemah, rapuh, dan lamban, kini telah menjelma menjadi kupu-kupu yang indah, energik, lincah, dan bebas terbang kemanapun ia suka..

Meski begitu, ia tetap memilih hanya bertengger di ujung kelopak-kelopak bunga, dan tidak pernah sekalipun ia berkunjung ketempat sampah..

Kini tugasnya sangat mulia..

Dengan kepakan lembut sayapnya, dan keindahan warnanya, terbang menari-nari dalam kegembiraan nya..

Menjadi penebar benih-benih kehidupan
Disetiap rerimbunan tanaman, dan wangi bunga-bunga, demi kelangsungan dan keselarasan kehidupan alam semesta...

Disisi lain, ada manusia yang kondisinya sangat memprihatinkan, meski memiliki tubuh yang sehat, dan kuat, tapi ia terus mengandalkan/meminta bantuan dari orang lain untuk mengubah hidupnya..

Sambil terus menerus menerus menyalahkan banyak pihak atas keterpurukan hidupnya..

Padahal Tuhan sudah berikan bekal yang sangat melimpah ruah dalam dirinya untuk menjalani hidup, untuk mengubah keadaan dunia menjadi jauh lebih indah..

Tapi ia lebih memilih menjadi manusia sampah, dan benalu hidup bagi manusia lainnya, dengan berbagai alasan dan pembenaran untuk menutupi kemalasan dan kepengecutannya..

Manusia yang sejatinya di ciptakan dengan banyak kekuatan, justru terlihat sangat rapuh, lemah, menjijikkan, dan lamban..

Dan anehnya, dalam masa menjelang pilpres ini, dirinya sendiri saja kualitas kehidupannya masih sangat memprihatinkan, tapi dengan entengnya menjelek-jelekkan pasangan calon presiden yang bukan pilihannya..

Seolah-olah prestasi dirinya sudah jauh lebih baik dari yang diperolok-peroloknya..

Seakan-akan kualitas hidupnya melebihi dari orang yang dilecehkannya..

Padahal Jokowi-Maruf sudah teruji dan terbukti banyak mendapatkan penghargaan dan pujian atas prestasi-prestasi yang pernah diraihnya..

Padahal Prabowo-Sandi juga sudah teruji dan terbukti jauh lebih hebat dari dirinya, mereka berdua sudah terbukti kesuksesannya, sudah teruji banyak mendapatkan penghargaan dan pujian atas prestasi-prestasinya...

Jika dibandingkan dengan dirinya, jumlah kekayaan mereka semua perbedaannya bagai bumi dan langit, dan tidak ada apa-apanya..

Disela-sela acara seminar dan workshop saya kadang saya selipin soal manusia sampah ini, saya katakan begini,

"Kalau anda ingin melihat manusia sampah, lihat saja media sosial saat ini, banyak orang yang sangat semangat sekali menjelek-jelekkan Presiden Jokowi, padahal mereka sendiri terpilih jadi Ketua RT saja tidak pernah.."

"Ada juga yang membabi-buta mengolok-olok Prabowo, seorang Letnan Jenderal dan Perwira Tinggi Militer, padahal mereka sendiri terpilih menjadi Ketua Pramuka saja tidak pernah sama sekali.."

Padahal, siapapun yang terpilih nanti, juga bukanlah dewa penolong, atau malaikat surga yang mempunyai kemampuan untuk menyihir dan mengubah keadaan kehidupan mereka menjadi jauh lebih baik...

Mereka amnesia, seolah yang bertanggung jawab atas hidup mereka adalah para pemimpin, para petinggi, para pejabat, dan pemerintah..

Itulah ciri umum pribadi sampah, pribadi yang senang menumpuk-numpuk, dan memendam kotoran hati, sehingga rasa sirik, dengki, benci, memenuhi rongga dadanya..

Sehingga, yang terlihat darinya hanyalah kesalahan, kekurangan, kelemahan, keburukan, dan keterbatasan orang yang tidak disukainya, sehingga wajar saja jika yang keluar dari mulutnya, bau sampah..dan bikin muntah orang-orang disekitarnya...

Dan kotoran-kotoran hati, sampah-sampah emosi orang-orang ini, banyak mencemari beranda fesbuk saya saat ini..

Jika disuruh bercermin, biasanya orang-orang seperti ini, jika mereka melihat wajah buruknya, cerminnya yang disalahkan dan dipecah!

Sungguh sebuah ironi yang memalukan.

Let's Transform!

HGS

CC: Mimin Sumini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA