Menyusui jaman NOW
Tadi pagi, saya kedatangan pasien. Seorang Ibu beranak satu yang ditemani oleh ibunya (nenek si bayi).
Ibu ini tampak galau sekali...
Gelisah...
Dan langsung mengatakan “dok, sebenarnya ASI saya ini cukup ga si? “ dan bbrp saat kemudian “ASI saya ini sebenarnya bagus ga si?!?”
Saya sedikit terkejut mendengar pertanyaan ibu ini...
Apa dan siapa yang membuat dia mempunyai pendapat seperti ini?!?
Terlebih setelah melihat dan memeriksa anak yang di gendongnya is a full thriving well baby dengan output (pipis dan pup) yang normal disertai berat badan yang meningkat 800 gr/bulan.
Usut punya usut, ternyata lingkungannya lah yang membuat beliau merasa sangat tidak percaya diri.
Ibunya (nenek bayi), yang pasti sebenarnya punya niat baik dengan sang Ibu dan bayinya, merasa ragu akan ASI anaknya dikarenakan bayi tersebut tidak langsung tidur bila di susui. Belum lagi, cerita sang nenek, anak tersebut seperti masih sering menangis walaupun sudah di susui.
Oleh karena ini sang nenek merasa ASI anaknya tidak cukup dan menyarankan untuk memberi formula.
Disamping itu, again usut punya usut, ternyata teman seperjemur-an (jemur bayi mksdnya) mempunyai kondisi hyperlactation síndrome, dmn Ibu tersebut mampu menghasilkan lbh dari 100 ml ketika mompa, sedangkan pasien saya ini hanya 50 ml saja.
Bikin makin down saja pasien saya ini.
Daaaaannnn ditambah semua ini, ternyata teman - temannya mengatakan pada dia, Bahwa anak formula itu tumbuhnya aktif, lincah, sedangkan anak ASI tidak.
Bertubi2 misinformasi dan lack of support yang dia dapat membuat dia sangat, sangat tidak percaya diri..
Berulangkali dia menanyakan kepada saya “jadi kapan saya bisa memberinya formula?!?”
Wow!
Pertama - tama saya adalah PengiatASI.. namun bukan anti formula.
Saya Sadar betul, ada kondisi medis, psychososial yang memang terindikasi untuk pemberian susu formula.
Tapi itu hanya sebagian keciiiiil sekali.
Yang sebagian besar adalah sebenarnya para ibu - ibu itu mampu menghasilkan ASI yang CUKUP sehingga memberi nutrisi yang lengkap dan di butuhkan oleh bayi.
Namun, pada jaman NOW ini, semakin banyak sekali godaan dan rayuan yang membuat para ibu ragu sekali akan ASI.
Ketersediaan formula dan segala usaha, bujuk rayu, janji - janjinya yang Belum tentu benar berhasil mengelabui sebagian besar masyarakat dunia.
Sehingga masyarakat pun mulai percaya akan kehebatan formula dan merasa Bahwa ASI tidak perlu lagi di usahakan.
Buat apa sih, menyusui dengan segala drama nya (bayi terus menerus menyusui, puting lecet, pompa sana sini, malu nyusuin di tempat umum,dsb dsb) bila ada “pilihan” yang lebih mudah (?) .
Terlebih bila lingkungan pun mendukung ke arah itu...
Ibu - Ibu yang tercinta, para malaikat di bumi, bersabarlah!
Tidak ada usaha yang sia - sia.
Dan ASI itu diciptakan bukan oleh tangan manusia, masih adakah keraguan akan kualitasnya?
Bila lingkungan sekitar tidak mensupport, bahkan cenderung memaksa untuk memberikan alternatif lain, tetaplah berpegang teguh pada instinct ke ibu an anda. Apa benar ASI tidak cukup? Apa benar ASI tidak baik? Apa benar Formula di butuhkan?
Saya percaya, walau sejuta (bahkan lebih) orang, lingkungan, iklan dll memaksa seorang Ibu untuk memberi pilihan selain ASI, namun bila Ibu tersebut percaya akan ASI dan dirinya... semua itu akan sia - sia.
So, keep on breastfeeding mommies. You are doing an amazing job!
Komentar