Jangan berputus asa pada cita-cita.


-----------------------------------
Oleh Marhen Marjono

Dahulu waktu kelas 2 SMP,  kelas kami mendapatkan tugas membuat gambar penampang paru-paru oleh guru mata pelajaran IPA/Biologi, setiap siswa wajib membuat pada selembar kertas kartun.  Singkat cerita,  semua kami membuat dengan gambar tersebut dengan berbagai corak lukisan masing-masing.  Setelah selesai membuat, lalu kami kami kumpulkan dan diletakkan di meja guru mata pelajaran tersebut.

Entah mengapa, keesokan harinya,  hanya saya sendiri yang dipanggil ke ruang guru. Saya mencoba memberanikan diri melangkahkan kaki keruang guru. Sesampainya disana langsung saja di tanya oleh Pak Guru.  Tahu gak mengapa bapak memanggilmu kesini,  apa salahmu??. Tidak pak,  jujur saya tidak tahu.  Kesalahanmu adalah kamu terlalu berani membuat namamu, kalau namamu seperti ini saya tidak mau lagi mengajarmu.  Sontak saja saya merasa malu,  takut dan serba salah,  kesalahanku adalah.  Membuat nama pada gambar dengan tulisan,  Ir.  Marhen Harjono., M. Sc. Ph. D.

nama itu membuat saya terkenal di kalangan guru kala itu, ada yang menyindir,  ada yang bilang kepandiran,  dan sedikit ada yang bilang,  jgnkan gelar, SMP aja mungkin gak tamat. Saya buat bukan karena bangga tapi karena sejak SD disuruh menghafal nama2 menteri, sehingga gelar seperti itu gak asing lagi namun tidak tahu arti dan kepanjangannya.

Selama di bangku SMP,  rasa malu di depan guru yang mengetahui kejadian waktu itu sangatlah menurunkan mental dan harapan.  Dan di masa enjuri time, kelas 3 mau ujian.  Saya tekadkan saya harus SMA dan saya tekadkan nama itu suatu saat akan menempel agar malu itu bisa saya tutupi.

Alhamdulillah,  takdir masuk juga ke masa SMA,  kelas satu SMA syukur alhamdulillah bisa naik kelas,  nilai rata2 6 dan dapat 10 besar rangkir terakhir. Orang desa masuk ke kota,  bagai kerbau ditarik kelaut.  Minder adalah kawan setia,  bahkan untuk bertanya pada melajaran saja tidak berani.  Perna suatu hari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,  (diajar oleh Bunda Sri Mulyati ,) saya benar-benar gak paham apa yang diajarkannya.  Akhirnya saya tulis pada buku harian, yang selalu dikumpul setiap pelajaran bahasa untuk dikoreksi apa saja yang tertulis di buku tersebut oleh siswahnya.  (Saya anggap guru bahasa ini kalau mengkoreksi tulisan di buku harian siswanya bagaikan anak-anak cari buah pelam,  sudut kesudut,  parit ke parit mungkin dalam lumpur dicarinya juga, begitu juga tulisan, lembar demi lembar diperkisa satu persatu kalau ada tulisan pasti dikoreksi,  dan dibenarkannya.) saya perna buat pada buku harian yang selalu dikumpul pada matapelajaran bahasa.  Bu Saya gak berani mau bertanya, saya minder dan saya gak berani dengan kawan-kawan, apa solusinya.  Tidak disangka,  tulisan itu dikoreksi dan dijawab pakai tinta biru.  Jawabannya menguatkan semangat,  dan mengurungkan untuk berhenti SMA. Berkat jawaban itu,  muncul rasa berani dan mereview kembali cita-cita untuk menembus rasa malu di depan guru waktu SMP.

Kelas 2 SMA hampir berakhir,  kualitas masuk 20 besar di kelas waktu itu.  dipenghujung kelas dua ini setiap siswa harus menentukan arah,  IPA atau IPS.  Sadar diri dan ukur bayang,  masuk kelas buanganlah,  IPS.  Alhamdulillah masuk kelas 3 IPS,  kelas para narapida dan anak-anak buangan.  Dipenghujung kelas 3 harus menentukan arah dan tujuan,  alhamdulillah tidak ada universitas yang mau menerima,  terakhir datanglah pengumuman,  sekolah ke Politeknik Pertanian Unand.  Alhamdullillah dibantu lagi sama guru bahasa,  senang hati,  sebulan setelahnya dapat PMDK di payakumbuh,  blum perna diliat,  sanak tidak ada,  uangpun gak ada.  Bismillah lanjut.  Sesudah itu ada lagi tes IQ, yang diselenggarakan oleh sekolah hasil Subhallah IQ ku diatas kera sedikit,  mungkin sama dengan kera raja.  IQ 91. Kalau kera betina 86.

nikmati dan sabar mengadapinya,  IQ 91. Sering kalau bapak angkat lagi marah kebetulan guru olahragaku juga.  Pantesan IQ  91!!. Saya gak berputus asa semuanya ada jalan dan penuh perjuangan.  Akhirnya datanglah ujian akhir sekolah menentukan lulus atau tidak.  Doa sudah,  perjuangan sudah, siap hadapi ujian,  pokoknya lulus dan Cus ke Padang.

ujian pun berlangsung selama satu minggu,  kemudian satu bulan kemudian keluar pengumuman.  Allahu ya karim,  tidak lulus.  Diantara sekian ratus siswa 6 orang gak lulus,  termasuk saya.  Putus asa,  diam,  lemas lesu.  Nangis didalam hati.  Hanya bersabar dan menikmati takdir,  ini adalah jalan Allah mendidikku.  Uda tutup sekolah,  asa pisau,  pegi keswah. Selama satu bulan terus disawah mengembalah kerbau di sungai,  sesekali main kerumah guru bahsa ingris,  kalau lagi main,  pokoknya pergi ke kebunya,  nebang pisang,  cari kelapa jatuh lalu diantarkan kerumah guru bahsa inggris.  Nyapu halaman,  sesekali liat tudug nasinya.  Wallahualam,  apakah benci atau marah tidak tahu pokoknya.  Ambil hatinya.

Setelah momdar mandir,  jadi pengangguran SMA hanya peliara kerbau.  Akhirnya ada panggilan ujian susulan.  Alhamdulillah lulus.

Bismillah,  kuatkan di hati,  tidak ada satu lembar daun pun yang jatuh kecuali seizinnya,  tidak ada manusia yang Allah ciptakan kecuali dengan sempurna semuanya sama,  tidak ada manusia dilahirkan dengan harta benda.  kuatkan ingatkan cobaan. ingat waktu SMP.

Alhamdulillah dipolitani jurusannya  pun kegiatan sehari-hari waktu Dikampung.  Penuh penderitaan hidup dipinggiran kodim tidak terasa, kena bentak,  kena hukum bagaikan jadi TNI.  pokoknya aku harus bangkit dengan peternakan.

Alhamdulillah politan memberiku jalan meniti karir. Tamat politani tersemat.  A. Md. Tidak puas,  saya harus datang ke gudangnya Ilmu,  siap adu tanding,  dan siap tarung.  UGM di jajal,  bagai ayam hutan masuk ke kampung ayam bangkok.  Tapi pengalaman SMP dan SMA cukuplah bagiku,  tidak ada kata minder.  Akhirnya 76 SKS kelar 3 semester.  Tamat Juga S1.  Alhamduillah. S. Pt.

Tamat S1, saya tidak akan kerja atau tes PNS.  Saya akan balas dendam,  SMA saya gak lulus bahsa inggris,  S2 harus keluar negeri.  Duit gak ada,  angkat tangan.  Akhinya kejar S2 UGM.  Tapi bahsa inggris harus mahir,  Toefl minimal 450. Bismillah engkau yang memberi Ilmu kepada ciptaanmu.  Alhamdulillah dapat toefl 500. Akhirnya kejar S2 dan selesai 3 semester tanpa besiswa.  Akhirnya selesai juga  M. Sc.

saya harus buktikan, bagaimanan menjadi konsultan, masuki dunia usha,  jadi kossultan sna sini. akhirnya bosan jadi konsultan,  buat usaha sendiri.  Terkahir,  ada program insyiur.  Merasa minder karena yang ikut 80% profesor yang perna menjabat rektor dan dekan serta pengusaha besar.  Hilangkan minder karena penghalang hidup.  Akhirnya kejar kuliah bareng profesor.  Alhamdulillah mendapat Ir.  Dan Sertifikat Insyiur profesional.  dan diakui asean.

Di enjury time umur uda merasa habis.  orang tua sangat kecewa jika tidak ikut PNS.  coba ikut2an.  Ini hanya takdir yang kuasa.

niat yang kuat,  pantang menyerah,  jadikan pengalaman sebagai sumber modal kekuatan dan strategi.  insyallah tujuan sampai.

Salam perjuangan.

Ir.  Marhen Harjono,  A. Md, S. Pt. M. Sc. IPM.

terimakasih guruku.  Bundaku : @sri Mulyati , @Diwarman.  Nelzi Fati. dan  kakanda Rohidin Mersyah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA