Wanita terbaik adalah Istri kita


Kenapa chat/mengobrol dengan wanita lain lebih seru di banding dengan istri sendiri??

Jadi gini, waktu awal nikah kita pernah kepikir ngga sih gan, bahwa someday akan jatuh cinta lagi seperti saat itu kita mencintai dia?

Masa bulan madu, masa lagi ganas-ganasnya, mana ada kepikir kawin lagi.

Tapi lihatlah nyatanya. Jatuh cinta kedua, ketiga, keempat kalinya itu bisa saja terjadi. Alasannya biasanya seputar:
1. Wanita baru lebih cantik dan seksi
2. Wanita baru lebih perhatian
3. Butuh tantangan dalam rumahtangga.

Nah, mari kita bahas satu per satu.

#cantik_dan_seksi

Kenapa sih selalu saja ada wanita yang lebih cantik dari istri kita? Jawabannya karena dia belum jadi istri kita.

Yoi gan, as simple as that.

Sekarang iya, doi cantik, dandan, full make up, seksi, body terjaga. Nah coba deh ente kawinin. Tunggu 3 tahun kemudian. Yakin masih sama?

Cantik dan seksinya wanita lain, itu semu.

#perhatian

Kenapa sih dia lebih perhatian dari istriku?
Kenapa ya, kalo ngobrol sama dia lebih seru rasanya? Beda kalo ngobrol sama istri. Yang dibahas SPP anak mulu. Belum lagi kalau anak panas, batuk, pilek....😪

Kenapa ngobrol sama wanita lain lebih seru gan?

Ya karena dia bukan istri kita!

Jadi gini gan.. Istri kan bagian dari diri kita. Partner mengarungi hidup. Jadi wajar kalau apa yang kita bicarakan adalah soal keluarga, soal masa depan, soal keuangan, yang kadang isi obrolan itu jadi menjemukan.

Ya soal biaya listrik naik, soal biaya les anak-anak, soal mertua yang sakit, soal renovasi rumah, soal tabungan hari tua. Kita bicarakan hal yang menyangkut diri kita. Dan ini tidak ringan.

Coba bandingkan kalau kita ngobrol dengan yang lain. Kenapa jadi terkesan seru, karena obrolan kita ngga ada unsur kepusingan dalam hidup. Free. Santai.

Nah, coba ente kawinin itu wanita. Tunggu 3 tahun kemudian. Akankah sama dengan pertama kalian kenal yg awalnya manis, lembut, mempesona, heleuh.... heleuh....
bagaikan dewi nya syurga.... 😱

#butuhTantangan

Nah ini yang ane ngga habis pikir. Kurang tantangan apa coba kita ini, ngehidupin anak bini. Dia yang baru, terlihat lebih menantang karena bukan istri kita. Ngga serumah dengan kita.

Coba deh ente kawinin. Tantangan indah itu ane jamin akan kelar. Berganti jadi tantangan seumur hidup yang belum tentu bisa ente jalani.

Belum kalau bicara soal "kutukan sosial". Ngeri gan..

Dituntut adil. Kudu mengayomi keluarga kedua istri. Menghibur anak-anak yang bisa aja kena bully "eh bokap lo kawin lagi ya?" (Percayalah ngga ada anak yang batinnya senang diberi pertanyaan macam ini)

Semua tantangan ini, kalau ditimbang, jauh lebih menyulitkan dari pada punya istri tunggal.

Kalau ente memang sudah siap, bisa berlaku adil, kuat dari segi materi maupun performa, lanjutkan gan, ane dukung.

Tapi kalau ente masih cangcimen kasih nafkah seadanya, bersyukurlah punya istri yang mau menerima apa adanya, ngga usah banyak menuntut kalo tidak mau di tuntut, jadilah lelaki yang bisa di banggakan orang tua, dan keluarga.

Semoga bermanfaat.... 😊
Sumber: Mas Didik Darmanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH (NYATA) DI BALIK RASYAD FOUNDATION

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Contoh Soal Pretest PPG dan Jawaban