Sebatang Kara



JERITAN HATI ANAK YATIM PIATU

Walau jernih mata air itu ku tak mampu meminumnya

Walau indah bintang di langit takkan mampu ku meraihnya

Seperti gelombang yang tercampak ke tepi pantai.

 Seperti daun kering jatuh tertiup angin...
Demikianlah hidupku bunda,, tak ada satu pun yg memikirkan nasibku.

Betapa sakitnya bagianku ini oh ibu...

Kepergianmu begitu cepat meninggalkanku sendiri..
 Betapa perihnya hati ini ya ibu
 Tak ada tangan yg menuntunku

Tak ada tangan yang menghapus air mataku,

Tak ada tangan yang membelaiku,

Engkau begitu cepat pergi meninggalkanku

Saat ku berumur setengah tahun oh ibu

Aku tlah ditinggalkan ibu dan ayah

Perih, pilu dan derita kurasakan ibu

Disaat engkau tlah pergi ibu

Bagiku anakmu yang pilu ini

Tak terhitung lagi derita dan tangis ini ibu

Kupeluk kuburanmu ibu

Kucium batu nisanmu dan ku bersihkan sekelilingnya

Hatiku hancur,, seperti bebatuan yang roboh

Saat ku rindu ingin bertemu dengan ayah dan ibu

Ternyata sudah bahagia dalam peristirahatannya

Takkan terhitung deritaku ini ayah..., ibu

Saat kau tlah meninggalkanku,

Hanya satu keinginan di hatiku,,

Kelak aku bisa memeluk,dan meraihmu di sorga,,,,

Ibu... ayah..aku merindukanmu.😢

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Yang Sudah Berlalu Tak Perlu Disesali"

Kisah-Kisah Sukses Petani Sawit

KISAH PELAYAN MENJADI MANAGER JARINGAN HOTEL DUNIA