Kumpulan Cerita Sukses Inspiratif Dan Memotivasi , Semoga bisa Mengambil Hikmah Dari Suatu Kisah,Cerita,Dan Kisah Nyata di Blog ini serta Semoga Jadi Inspirasi Dan Motivasi Bagi Kita Semua
Jika anda pergi ke Palembang, tentunya anda ingin membeli sebuah cindera mata bagi diri anda akan kota itu. Saya sarankan jangan lupa anda membeli kain songket buatan Fauziah. Beliau adalah salah satu pengrajin kain songket terbaik di kotanya, Palembang. Berikut ini Biografi Fauziah. Meintis Bisnis Kain Songket Kerajinan kain songket sangatlah banyak di Palembang. Ini adalah salah satu bisnis rumahan yang sudah turun temurun. Termasuk juga Fauziah. Ibu yang lahir pada tahun 1957 di Palembang Sumatra Selatan ini mewarisi keahlian dan usaha membuat songket dari orang tuanya. Seperti yang sudah banyak diketahui, keindahan kain songket membuat banyak wanita terutama terpesona. Namun untuk mmebuat kain songket tidaklah mudah serta butuh biaya mahal. Oleh karena itu ketika memulai kembali bisnis kain songketnya yang sempat berhenti, Fauziah sempat meminjam modal dari BUMN. “Tadinya hanya meneruskan usaha orangtua. Namun karena terbentur modal, sempat berhen...
Cerita Petani Sawit Sukses dari Ende Merantau ke Kutai Memiliki penghasilan besar adalah keinginan tiap orang, tak terkecuali Ahmad (43). Pria asal Ende, Nusa Tenggara Timur itu memilih mengadu nasib ke Kutai Timur, Kalimantan Timur, untuk menjadi petani. Dengan uang yang dimilikinya, Ahmad membeli enam hektare tanah di Desa Suka Maju, Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur, Kaltim. Di tanah miliknya itu, Ahmad bertani kelapa sawit. Alhasil, kini penghasilannya mencapai Rp 18 juta per bulan. Dalam sebulan, kebun kelapa sawit milik Ahmad bisa dua kali panen. Dari penjualan tandan buah segar (TBS) sawit setiap dua kali dalam satu bulan dia memperoleh hasil kotor rata-rata hingga Rp 21 juta. “Jadi pendapatan kotor sebesar Rp 24 juta kemudian dikurangi biaya operasional, obat dan pupuk serta pekerja, saya masih memperoleh Rp 9 juta atau Rp 18 juta per bulan,” katanya, Sabtu (20/7). Ahmad yang didampingi istri Idawati dan ketiga anaknya saat berada di Sangatta, mengatakan, keb...
Adi Sumantri Menanam Cabe Merah di Tengah Kota Sekali Petik, Raup Rp52 Juta CABAI, buah dan tumbuhan anggota genus capsicum ini seperti pisau bermata dua. Sangat disukai karena bisa menambah gairah makan dan melezatkan makanan, tapi juga dibenci karena pedas, panas, dan memerihkan makanan. Tanaman satu ini biasanya tumbuh subur jika ditanam di daerah sejuk dengan kapasitas air yang tinggi. Tapi tidak bagi Adi Sumantri yang mampu menanam pohon cabai di tengah kota, tepatnya di lahan milik Universitas Amir Hamzah di Jalan Pancing Pasar V Barat Medan. Lahan seluas 13 rante (4 hektyar) seluruhnya ditanami pohon cabai. “Sekali panen pada periode pertama yakni tiga bulan sekali bisa mencapai 8 ton,” ujar Adi Sumantri yang ditemui wartawan koran ini kemarin. Menurut Adi, menanam cabai sangat menguntungkan. Alasannya, tanaman cabai bukan tanaman musiman. Apalagi, harga cabai terus melonjak naik di pasar. Harga cabai akan melonjak tinggi jika petani cabai mengalami kegagalan panen. “...
Komentar